Transisi ini didorong oleh kenyataan bahwa negara-negara di kawasan Asia mampu mencatat pertumbuhan ekonomi positif di tengah tren resesi finansial global di belahan dunia lainnya, terutama Eropa dan Amerika.
Untuk itu momen ini dinilai sangat pas menyusul akan diselenggarakannya nanti Kongres Arsitektur Asia atau Architects Regional Council of Asia (Arcasia) ke-15 di Bali Nusa Dua Convention Center, pada 28 Oktober-2 November 2012.
"Abad 21 ini orang-orang bilang, abadnya Asia. Pertumbuhan dan kemajuan terjadi di segala bidang. Dunia arsitek dan konstruksi semakin berkembang pesat di berbagai negara besar, seperti Hongkong, Singapura, dan Indonesia juga masih terus melakukan pembangunan," kata Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sekaligus Chaiman ARCASIA 2012 Endy Subijono, di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Dalam bidang arsitektur sendiri, Asia juga sangat dikenal memiliki kebudayaan tinggi dan kaya akan warisan leluhur. Diperlukan upaya-upaya untuk meyelaraskan antara modernisasi arsitektur dengan akar budaya warisan.
Untuk itu, melalui penyelenggaraan kongres ini diangkat tema utama 'A Modernism Challenge: Asian Cities and Architecture Heritage in A New Paradigm', sebuah langkah menuju paradigma baru tata kota dan bangunan Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia abad ke-21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar