Hujan meteor ini dikenal dengan nama Quadrantids, yang merupakan konstelasi yang dulu bernama Quadran Muralis. Fenomena ini akan memproduks 60 sampai 200 coretan meteor per jamnya. Ini merupakan salah satu hujan meteor yang cukup besar.
"Jika langit sangat jelas dan gelap, sangat memungkinkan Anda untuk melihat meteor sangat jelas dengan mata telanjang, dengan kecepatan di atas 100 meteor per jam," kata Robert Lunsford, Meteor Society Amerika dari Space.com, seperti dilansir TG Daily, Rabu (4/1/2012).
"Pengamat yang berada di bagian barat Amerika Utara akan memiliki tingkat yang lebih rendah tetapi juga akan memiliki kesempatan untuk melihat Quadrantid," tambahnya.
"Studi menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari komet yang pecah beberapa abad lalu, dan bahwa meteor yang Anda lihat sebelum fajar pada 4 Januari adalah puing-puing kecil dari fragmentasi ini," jelas NASA dalam sebuah pernyataan baru-baru ini .
"Setelah ratusan tahun mengorbit matahari, mereka akan memasuki atmosfer Bumi di 90.000 mph, pembakaran naik 50 mil di atas permukaan bumi," tandasnya.
Hujan meteor Quadranid berasal dari asteroid 2003 EH1, pertama kali dilihat tahun 1825. Hujan meteor sendiri disebabkan karena adanya debu asteroid yang ditinggalkan seiring pergerakannya.
Artikel Terkait:
Science
- Gajah Sumatera Makin Terdesak Kepunahan
- Dikira Punah, Monyet Ini Ditemukan Kembali di Indonesia
- 46 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Tropis Suriname
- Pola Kawin Penyu Tangkal Efek Global Warming
- NASA Bersiap untuk Wisata ke Bulan
- Kepler Temukan Planet Layak Huni
- Efek Badai Matahari Belum Sampai Indonesia
- Inilah yang Tersembunyi di Balik Bayangan Bulan
- Peneliti Temukan Fosil Hewan Asing Berbentuk Tulip
- "Popcorn" Berusia 6 Ribu Tahun Ditemukan di Peru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar