Gajah asli dari Indonesia tersbut dikatakan bisa saja mengalami kepunahan pada 30 tahun mendatang. Spesies yang berukuran paling kecil di antara gajah lain itu kehilangan setengah dari populasi mereka dan 70 persen habitanya, hanya dalam rentang satu generasi atau 25 tahun. Seperti diwartakan Live Science, Rabu (25/1/2012), diperkirakan hanya sekira 2.400 sampai 2.800 spesies saja yang tersisa di alam liar.
Menurut laporan IUCN, sebab utama penurunan populasi tersebut adalah hilangnya hutan dan konversi habitat asal mereka menjadi lahan pertanian. Para peneliti mencatat 9 populasi di provinsi Lampung telah hilang sejak pertengahan 1980. Pada survei hutan 2009 di provinsi Riau, hanay dalam selang lima tahun ditemukan enam kelompok yang punah.
"Nampaknya pola ini yang akan berlanjut," tulis laporan tersebut.
Secara keseluruhan, Pulau Sumatera telah kehilangan lebih dari sepertiga hutan dataran rendah alaminya. Padahal hutan tersebut adalah habitat paling tepat untuk gajah-gajah tersebut.
Organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) berpendapat, perusahaan pulp and paper dan perkebunan sawit berperan dalam mempercepat hilangnya hutan.
"Gajah Sumatera bergabung dalam daftar spesies Indonesia yang secara kritis terancam, termasuk juga orang utan Sumatera, badak Jawa dan Sumatera, dan harimau Sumatera," tandas Carlos Drews, Director of Global Species Program di WWF.
"Jika tidak segera mengambil tindakan konservasi yang efektif, hewan-hewan menakjubkan ini nampaknya akan segera punah di masa kita masih hidup," tambahnya.
Artikel Terkait:
Science
- Dikira Punah, Monyet Ini Ditemukan Kembali di Indonesia
- 46 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Tropis Suriname
- Pola Kawin Penyu Tangkal Efek Global Warming
- NASA Bersiap untuk Wisata ke Bulan
- Kepler Temukan Planet Layak Huni
- Efek Badai Matahari Belum Sampai Indonesia
- Inilah yang Tersembunyi di Balik Bayangan Bulan
- Peneliti Temukan Fosil Hewan Asing Berbentuk Tulip
- "Popcorn" Berusia 6 Ribu Tahun Ditemukan di Peru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar