Senin, 30 Januari 2012

Jazz: Dari Jalanan hingga Gedung Pertunjukkan

PLUR
Kalo artikel yang sebelumnya bercerita tentang musik reggae, kini kita akan bahas dikit tentang musik jazz. Musik yang katanya adalah musik orang gedean atau gedong. Tapi, apakah benar musik ini lahir dan diperuntukkan untuk orang gedong aja?
Sebenarnya musik jazz gak jauh beda ama reggae. Jazz juga lahir di jalanan dan merupakan sarana kebebasan bagi para pekerja (budak) dari Afrika yang bekerja di Amerika Serikat. Musik ini pun makin akrab di telinga orang-orang keturunan Afrika di Amerika (Afro-Amerika).
Musik ini makin berkembang memasuki awal abad 20. Sedangkan jazz sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an. Ada yang bilang jazz ini dibawa para pekerja dari Filipina di Jakarta yang juga gemar bermain musik.
Pada tahun 1945-1950, di Indonesia muncul grup jazz, yakni Jack Lemmers yang dikomandani oleh Jack Lesmana (ayah dari Indra Lesmana). Kemudian berturut-turut muncul Bill Saragih, Eddy Karamoy, hingga Ireng Maulana.
Di beberapa kota besar di Indonesia juga sering diadakan festival musik jazz yang digelar saban tahun, antara Jakarta Jazz Festival, Jak Jazz, Jazz Goes To Campus, dan masih banyak yang lainnya. So, jazz berhasil merangkak dari tadinya hanya musik jalanan, kini mulai masuk ke gedung-gedung pertunjukkan. Pengunjangnya pun didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas.
Tapi image ini nggak selamanya melekat. Ada juga koq beberapa komunitas yang sering gelar musik jazz di jalanan. Mereka ingin supaya musik jazz bisa dinikmati oleh semua kalangan. Nggak Cuma orang-orang berduit aja.
Nah, bagaimana dengan Slank? Slank ternyata juga bisa bawain lagu jazz. Kalo lo nggak percaya coba aja lo tengok Java Jazz Festival 2009. Slank ikut maen di situ. Untuk pertama kalinya penyanyi bertelanjang dada di panggung musik jazz, yakni Kaka Slank.
Bahkan Slank bercanda dengan kalimat “para penonton wangi, rapi, keren, bersih, nyaksiin lima bajingan di panggung jazz. So, sebenarnya alirannya Slank itu apa? Rock n Roll bisa, Blues oke, Jazz bisa juga, Reggae juga, dangdut bisa. Semuanya bisa nih. Ckckck.
Fahmi Firmansyah


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUKAR LINK OTOMATIS