Kulit spesies viper tersebut berwarna kuning dan hitam, dengan pola zig-zag. Memiliki sisik menyerupai tanduk berwarna kuning, berada di atas matanya yang berwarna hijau buah zaitun.
Dilansir National Geographic, Senin (2/1/2012), ular beracun dari keluarga viper ini dinyatakan sebagai hewan langka. Hutan yang menjadi habitatnya kini lebih kecil dari sekira 40 mil persegi (100 kilometer persegi).
Penemuan ini dilakukan oleh Tim Davenport, Wildlife Conservation Society's Country Director Tanzania, beserta timnya yang bekerja sama dengan Science Museum of Trento, Italia.
Davenport mengatakan, hutan kecil habitat viper Matilda tersebut terus menerus menyusut, karena pengaruh perkembangan manusia dan berbagai faktor lain. Mempertimbangkan keadaan ini, dia was-was bahwa viper langka itu akan berada dalam daftar hewan terancam punah, milik International Union for Conservation of Nature.
Artikel Terkait:
Science
- Gajah Sumatera Makin Terdesak Kepunahan
- Dikira Punah, Monyet Ini Ditemukan Kembali di Indonesia
- 46 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Tropis Suriname
- Pola Kawin Penyu Tangkal Efek Global Warming
- NASA Bersiap untuk Wisata ke Bulan
- Kepler Temukan Planet Layak Huni
- Efek Badai Matahari Belum Sampai Indonesia
- Inilah yang Tersembunyi di Balik Bayangan Bulan
- Peneliti Temukan Fosil Hewan Asing Berbentuk Tulip
- "Popcorn" Berusia 6 Ribu Tahun Ditemukan di Peru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar