Minggu, 01 Januari 2012

KOMUNITAS JALAN POTLOT


From Blue Island Wih Plur
Di era tahun 1990-an nama jalan ini mulai dikenal oleh kalangan pecinta musik domestik, jalan yang terletak di sekitar Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Jalan Duren Tiga ini merupakan markas besar dari grup band SLANK dan para Slankers.
Mengapa daerah tersebut dinamai Potlot? Menurut buku “Djakarta: Kota Lambang Kemerdekaan” yang terbit pada tahun 1958, dulu di daerah dekat Pasar Minggu ini terdapat sebuah pabrik potlot yang bernama “Indoplano.”
Berbeda dengan jalan kebanyakan, di tempat itu terdapat sebuah komunitas anak muda yang  boleh dikatakan sangat kreatif di bidangnya, bidang yang pada umumnya sangat diminati kaum muda… ya musik! Komunitas anak muda ini tidak hanya sekedar kumpul-kumpul mendengarkan musik dari musisi idolanya saja, diawali dari jam session mereka berkarya atau menciptakan lagu-lagu sendiri bahkan pada akhirnya mempunyai management artis untuk komunitas mereka.
Layaknya institusi pendidikan non formal, Jalan Potlot No.14 bisa menghasilkan beberapa musisi muda yang pada saat pemunculannya bisa dan mampu bersaing dengan para pendahulunya baik secara penampilan dan hasil karyanya. Tak jarang juga karya-karya mereka bisa menciptakan trend baru pada saat itu dan bisa membuat pangsa pasar sendiri.
Sebut saja Oppie Andaresta & BOP, saat pemunculan pertamanya dengan bermodalkan lagu yang berirama sedikit berbau country dengan lirik  menggelitik langsung mencuri perhatian para penikmat musik dalam negeri lagu dengan lagunya yang berjudul Cuma Khayalan.
Contoh lain musisi jebolan Potlot yang mampu menciptakan trend & pangsa pasar sendiri adalah Alm. Imanez.. Dengan irama reggae berjudul Anak Pantai, Kidnap Katrina band alternativ rock dengan Anang Hermansyah sebagai vokalisnya, penyanyi solo Alm. Andi Liany, dengan lagu hit yang berjudul Sanggupkah serta band rock n roll Flowers. Mereka semua menghentak blantika musik domestik kala itu.
Seiring berjalannya waktu, komunitas tersebut lambat laun tak terdengar karena kesibukan masing-masing dari tiap individunya. Kini Jalan Potlot menjadi markas besar SLANK dan Slankers (penggemar fanatik Slank) untuk berinteraksi.
Dengan nama populernya, maka program ini disebut ”Potlot Jamming”,  program musik yang menampilkan musisi-musisi yang akan tampil dengan format live dipadu dengan segment jam session, kolaborasi musisi yang akan membawakan sebuah lagu tanpa harus latihan dahulu sebelumnya, justru latihannya yang akan menjadi daya tarik, menunjukkan bagimana musisi berinteraksi saat melakukan jam session.
>>>Nama tentativ ”(Potlot ) Plug n Play” program musik yang menampilkan acara musik dengan format live, dimana para musisi akan tampil dengan hanya membawa instrument yang mereka miliki seperti gitar, bass, snare, dan stick drum (amplifier dan drum sudah disediakan), mereka akan tampil apa adanya dengan penampilan yang maksimal, tetap ada segment jam session disini.


Artikel Terkait:

1 komentar:

TUKAR LINK OTOMATIS